Penularan dari virus corona (COVID-19) telah menjadi semakin meluas. Menjadikan salah satu pemicu virus yang sulit dihentikan merupakan silent carrier corona. Diperkirakan ada yang banyak menjadi carrier corona dan akan mengakibatkan tertularnya ke orang lain.
Kepala dari Satgas COVID-19 kelompok dar Dokter Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menyatakan arti dari carrier yang pertama kali muncul pada 1880 ketika seorang tukang masak di Amerika Serikat terlihat sehat tetapi menderita tifoid.
”Ada seseorang wanita yang bernama Mary Mallon ia membawa kuman tifoid tetapi tidak sakit menular,” ucap Zubairi.
Maka itu sejak itu, para ahli juga mulai menemukan banyaknya penyakit yang bisa menginfeksi seseorang tanpa bisa menimbulkan gejala dan tampak seperti orang normal tanpa penyakit. Yang termasuk yang paling baru virus corona.
Carrier corona merupakan orang yang mempunyai atau yang terkena infeksi virus corona tetapi tidak mengalami gejala alias asimtopatis, terlihat sama seperti orang yang sehat, tidak ada merasakan sakit atau juga memiliki gejala yang ringan, tetapi bisa membuat orang lain terinfeksi penyakit.
Dan juga silent carrier corona merupakan orang yang terinfeksi virus corona dan juga tidak mengetahui jika dirinya yang telah membawa virus.
Jika seorang yang terkena carrier corona bisa menularkan virus kepada beberapa orang. Data juga telah menunjukan jika salah satu orang yang pada umumnya telah menularkan kepada 2-3 orang. Tetapi yang telah di ketahui pada sejumlah kasus, seseorang yang bisa menjadi menular dari sumber dan juga sumber dari spreader yaitu dari menularnya ke 11 orang sampai 37 orang.
Banyak jumlah carrier corona sampai pada saat ini yang belum bisa dapat dipastikan.
”Ribuan dari orang atau puluhan ribu dari orang yang tidak terlihat ada gejalanya sama sekali dan dapat menularkan ke orang lain. Yang diperkiran terdapat di China ada 43 ribu silent carrier yang masih belum masuk ke dalam statistik corona, ucap Zubairi.