Bendera merah pertama kali dikibarkan dalam sejarah dan dikibarkan diatas kubah suci masjid Jamkaran, Qum, Iran setelah satu hari tewasnya Mayor Jenderal Qassem Soleimani Panglima Tertinggi di Iran.
Mayor Jenderal Qassem Soleimani Panglima Tertinggi di Iran tewas dengan serangan drone militer Amerika Serikat yang telah diperintahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Jumat pagi (3/1/2020). Beberapa bagian kalangan masyarakat Iran menila jika membentangkan bendera merah adalah sebuah isyarat jika mereka sudah bersiap sedia untuk melakukan perang badai dengan membalaskan tewasnya Qassem Soleimani yang sudah diserang rudal drone militer Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Bendera merah merupakan dalam sebuah tradisi Syiah yang melambangkan sebuah darah yang telah ditumpahkan dengan tindakkan yang tidak adil juga berfungsi menjadi panggilan sebuah pesan balas dendam untuk membalas kematian pada seseorang yang telah terbunuh mati.
Dengan berkibarnya bendera merah tersebut juga dapat dipandang menjadi sebuah peringatan negara Islam di Iran sudah siap untuk memenuhi janjinya menyerang Amerika Serikat juga bersama Presiden As Donald Trump.
Pada bendera merah yang telah dikibarkan tertuliskan kata-kata “Kami ingin membalas darah Husein”. Cucu Nabi Muhammad SAW yang telah wafat pada Padang Karibia adalah Husein. Pada pandangan kepercayaan muslim Syiah Husein merupakan Imam Suci ketiga seusai Ali bin Abi Thalib juga Hasan bin Ali saat itu.
Beberapa media yang ada di pemerintahan negara Iran mengungkapkan jika Dewan Keamanan Nasional sudah merilis 35 target yang menjadi bagian aksi sebuah balas dendam kepada Amerika Serikat atas tewasnya Mayor Jenderal Qassem Soleimani Panglima Tertinggi Iran. Operasi tersebut juga diyakini akan berlangsung ada pada beberapa pekan ke depan.
Hal tersebut juga sudah diprediksi oleh seorang staff senior yang ada di Amerika Serikat, serangan balasan dari Iran akan dapat dilihat dari beberapa minggu pekan ini. Serangan tersebut dapat dilihat melalui luar maupun dalam negeri yang berkaitan dengan Amerika Serikat dan Presiden AS Donald Trump. Selain itu tidak akan ada indikasi penurunan ketegangan yang ada dalam waktu dekat ini.