3 Perusahaan Populer Yang Hampir Bangkrut

Perusahaan yang membuat mainan sampai perusahaan mobil dan perusahaan elktronik sudah mengatasi masalah keuangan di suatu saat tertentu pada perkembangan perusahaannya.

Berikut yang masuk daftar 3 perusahaan yang sangat populer samapi tidak akan menduga jika perusahaan itu pernah berada pada ambang kebangkrutan.

BMW

Pada tahun 1948 BMW mulai membuat mobil mewah. Itu merupakan langkah menjauh dari mobil terjangkau yang biasa mereka buat, resiko besar untuk perusahaan.

Walaupun Mercedes-Benz telah mendominasi pasar mobil mewah. Pada tahun 1951 BMW 501 dirilis dan dihargai 4 kali upah rata-rata warga negara. Hanya sedikit mobil dijual dan membuat perusahaan hampir bangkrut waktu itu.

Kemudian keluarga Quandt yang terutama Herbert Werner juga Harald Quandt, Jerman industrialis juga putra anggota partai Nazi, melakukan investasi besar pada perusahaan BMW kemudian menyelamatkannya.

Tetapi investasi itu  tidaklah gratis, kemudian keluarga menuntut perusahaan dengan manajer baru.

Apple

Pada tahun 1997 merupakan hal mengerikan untuk Apple. Kemudian IPod menjadi produk andalan perusahaan tersebut, juga belum ditemukan pada sekarang. Jika seandainya perusahaan tidak terduga itu tidak memutuskan untuk berinvestasi pada Apple, mungkin tidak akan pernah dapat melihat iPhone X ada saat ini.

Saat Apple mengalami kendala masalah keuangan, perusahaan Microsoft menginvestasikan dana sebesar $ 150 juta guna menyelamatkannya dari kewajiban menyatakan kebangkrutan perusahaan.

Microsoft merupakan perusahaan terakhir yang di harapkan untuk menyelamatkan Apple, namun karena mereka adalah pesaing terbesar. Pada akhirnya menjadi keputusan bisnis hebat, sebab Microsoft mendapat untung besar dari investasi tersebut.

Lego

Salah satu perusahaan mainan paling populer dalam beberapa tahun terakhir tidak berjalan tanpa masalah. Lego mengalami serangkaian masalah antara tahun 1998 dan 2003.

Setelah penurunan laba dan ancaman kebangkrutan, CEO baru mengambil alih dan berpasangan dengan George Lucas dan perusahaan produksinya. Ini memungkinkan mereka untuk memproduksi set Lego versi Indiana Jones dan Star Wars.

Keputusan ini menyelamatkan perusahaan. Alih-alih set generik ‘kapal bajak laut’ atau ‘situs konstruksi’, mereka beralih membuat produk bertema film.

Sulit membayangkan bahwa perusahaan mainan yang kemudian menghasilkan jutaan melalui waralaba film pernah berada di ambang kehancuran. Perusahaan ini sekarang lebih sukses daripada sebelumnya.